KONTROVERSI KETINGGIAN PERBAIKAN TURAB KALI JANTUNG
Proyek Perbaikan Turab Kali Jantung, Perumahan Bukit Cengkeh 2, Tugu, Cimanggis Depok, untuk meminimalisir dampak luapan air Kali Jantung mengundang pendapat yang pro dan kontra.
Pendapat pro dan kontra ini, berkaitan dengan masalah ketinggian perbaikan turab dari jalan raya di lingkungan Bukit Cengkeh 2.
Dalam rencana pembangunannya, perbaikan turab akan dibangun dengan ketinggian 70 cm dari permukaan jalan, akan tetapi dalam perjalanannya proyek ini mendapat tentangan dari beberapa tokoh masyarakat, dengan pertimbangan bahwa ketinggia dari turab itu akan menghalangi masuknya air banjir dari lingkungan Perumahan Bukit Cengkeh 2 ke Kali Jantung yang akan menyebabkan semakin lama surutnya ketinggian air di lingkungan Perumahan Bukit Cengkeh 2. Karena itu cukup banyak masyarakat yang menandatangani surat yang ditujukan ke Dinas Sumber Daya Air Pemkot Depok, untuk mengurangi ketinggian turab kali janting setinggi permukaan jalan saja.
Surat ini sudah dilayangkan sekitar satu minggu lalu, akan tetapi ternyata proyek ini terus berjalan walaupun ketinggiannya sudah dikurangi menjadi kurang lebih setengah dari rencana pembangunan semula. Berkaitan Ketinggian Turab yang tetap lebih dari ketinggian jalan ini, cukup banyak warga yang resah dan takut genangan banjir di lingkungan perumahannya semakin lama surut.
Sementara itu, sebuah sumber dari kami mengatakan sebenarnya Pekerjaan Proyek Perbaikan Turab dari Pemkot Depok ini sebaiknya tetap didukung dan diselesaikan, karena tujuan dari perbaikan Turab dengan ketinggian 70 cm ini adalah menggiring air yang mengalir di kali Jantung langsung ke Setu Pedongkelan yang terletak di seberang jalan Akses UI. Ketinggian 70 cm diambil dari ketinggian PIL Banjir di lingkungan perumahan. Manfaat dari tanggul ini kira-kira sama dengan fungsi tanggul yang ada di sepanjang sungai Bengawan Solo. Sampai batas tertentu, walaupun permukaab air sungai Bengawan Solo sudah lebih tinggi dari permukaan jalan di sepanjang sungai tersebut, kendaraan dan warga masih dapat berlalu lalang menjalankan aktifitasnya. Sedangkan berkaitan dengan ketakutan warga terhadap semakin lama surutnya genangan banjir di Perumahan Bukit Cengkeh 2, Sun\mber i ni mengatakan bahwa setelah pembangunan, maka harus dilakukan pengamatan dan evaluasi terhadap dampak ketinggian turab dan jika diperlukan dapat di buat beberapa pintu air sesuai dengan kebutuhan untuk menguragi dampak tertahannya air dengan sistem buka-tutup.
Melihat dua pendapat yang berbeda ini, pengasuh Blog Bukit Cengkeh 2, menyarankan agar seluruh tokoh di perumahan Bukit Cengkeh yang mempunyai keahlian di bidang penanggulangan banjir berembug untuk mendapatkan solusi yang terbaik untuk semua Warga Perumahan Bukit Cengkeh 2. Pertemuan ini, mungkin bisa diprakarsai oleh pengurus RW dan juga diikuti oleh pengurus-2 RT di lingkungan RW.Semoga ada solusi yang terbaik untuk kepentingan warga. (ASSA)












